PERCOBAAN I
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PEMBUATAN BIOETANOL DARI TAPE SINGKONG
Senin, 24 September 2012
I.
Tujuan
Ø Untuk
mengetahui bagaimana cara pembuatan tape singkong
Ø Untuk
mengetahui kandungan alkohol yang terdapat pada singkong
Ø Untuk
mengetahui manfaat tape ketan putih sebagai bioethanol
II.
Dasar Teori
Proses cara pembuatan tape singkong adalah merupakan suatu proses fermentasi tape
singkong oleh jamur Saccharomyces Cerivisiae
yang mengubah karbohidrat fruktosa dan glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida.
Selain itu juga terdapat jamur mikroorganisme yang mengubah pati menjadi
glukosa yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera Kedua mikroorganisme ini
turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).. Manfaat tape singkong yaitu bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena
mengandung bakteri asam laktat. Makanan tersebut bermanfaat untuk imunitas
tubuh, menurunkan kolesterol dan menekan sel-sel kanker. Agar bakteri asam
laktat tetap berada pada tape ketan maka harus disimpan dalam suhu yang dingin.
Dalam pembuatan tape singkong digunakan ragi tape atau yang sering disebut
sebagai “ragi” adalah starter untuk membuat
tape singkong. Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi
gula sederhana (glukosa) yang
selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Bberapa jenis mikroorganisme
yang terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor
sp., Candida sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii, dan lain-lain. Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik
dalam memperbanyak mikroorganisme
yangberperan dalam pembuatan tape. Perbanyakan ini dilakukan dalam suatu medium tertentu dan setelah cukup
banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya dihentikan serta dibuat dalam
keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel
maupun dalam bentuk sporanya. Penghentian pertumbuahn mikroba tersebut dilakukan dengan cara mengeringkan medium
tumbuhnya.
Etanol disebut juga
etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohol lainnya. Sedangkan bioetanol adalah etanol (alkohol yang paling dikenal
masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis
untuk prosesnya.
III.
Alat
dan Bahan
a.
Peralatan
:
1. Pengukus nasi (langseng) 1
buah
2. Panci atau baskom 1 buah
3. Tampah 1 buah
4. Kipas 1 buah
5. Pengaduk
6. Saringan
7. Lapisan penutup : Daun
pisang, Piring, Plastik, Kain
8. Kompor
9. Penumbuk
b.
Bahan
:
1. Singkong 1 Kg
2. Ragi tape 1 bulatan
3. Air
IV.
Cara
Kerja
1. Singkng
disiapkan, dikupas kulitnya dan dicuci
bersih
2. Dipotong
kecil kecil dan Direndam singkong selama 1- 2 hari
3. Dibilas lagi singkong dengan air beberapa
kali hingga bersih
4. Kemudian dikukus singkong sampai matang ( jangan sampai merekah )
5. Setelah matang diletakkan di atas tampah kemudian
didinginkan menggunakan kipas angin
6. Ragi ditumbuk hingga halus
7. Setelah tape dingin kemudian dicampur ragi yang telah
halus ( dengan saringan ) lalu diaduk sampai merata.
8. Ketan
yang telah ditaburi ragi, permukaan atasnya ditutup sampai rapat dengan
beberapa lapisan agar tidak terkontaminasi dengan udara.
a. Lapisan
pertama ditutup dengan menggunakan daun pisang.
b. Lapisan
ke-dua ditutup dengan menggunakan piring.
c. Lapisan
ke-tiga ditutup dengan menggunakan plastik.
d. Lapisan
ke-empat dan ke-lima ditutup dengan menggunakan kain.
9. Kemudian
tape didiamkan selama 1 minggu pada suhu
ruangan untuk proses fermentasi.
10.
Setelah 1 minggu,
tape ketan dan airnya dipisahkan dengan cara disaring ataupun diperas.
11.
Kemudian air ketan
yang diperoleh didestilasi hingga menghasilkan uap untuk menjadi alkohol.
12.
Untuk mengetahui
adanya kandungan alkohol, dilakukan analisis kuantitatif dengan cara membakar
alkohol yang diperoleh hingga terlihat adanya api.
v Yang harus diperhatikan dalam Cara Membuat
Tape Ketan
· Untuk takaran ragi harus tepat
· Apabila kebanyakan ragi akan mempercepat proses
fermentasi dan menyebabkan tape terasa pengar
· Apabila terlalu sedikit menyebabkan tape tidak manis
dan terasa keras
· Jenis ragi yang digunakan dapat menentukan juga
kualitas tape ketan yang dihasilkan
V. Hasil Pengamatan
Tape
|
Sebelum di fermentasi
|
Sesudah di fermentasi
|
Volume
(ml)
|
|||||
Aroma
|
Rasa
|
Tekstur
|
Aroma
|
Rasa
|
Tekstur
|
Air ketan
|
Alkohol
|
|
singkong
|
-
|
-
|
Keras
|
Alkohol
|
Manis
asam, bercita rasa alkohol
|
Lembek
|
350
|
13
|
VI.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil percobaan pembuatan tape singkong
dengan cara fermentasi diperoleh air tape sebanyak 350 ml. Hal ini dikarenakan hasil fermentasi
yang dilakukan dalam waktu 7 hari akan menghasilkan air tape yang cukup banyak sedangkan alkoholnya
sedikit karena dalam waktu 7 hari tersebut tape ketan yang dibuat sudah terlalu
matang.
Proses yang dilakukan memiliki
tujuan tersendiiri yaitu pada proses pemotongan singkong sebaiknya dipotong
sangat kecil,hal ini dapat membantu
proses penghasilan air tape yg lebih banyak karena semakin kecil potongan
singkong maka akan semakin sedikit pula ikatan pati yang ada dalam singkong dan
singkong pun akan lebih mudah diserang oleh bakteri tanpa perlu bakteri
menyerang pati yang dikandung singkong. Ragi akan mengubah glukosa dalam
singkong menjadi ethanol dan bukan mengubah patinya. Untuk proses perendaman
dimaksutkan untuk terjadinya proses hidrolisis sehingga bakteri akan lebih
mudah mengubahnya ke bentuk ethanol karena telh terjadinya reaksi penguraian.
Dari
hasil percobaan terjadi
perubahan rasa, bau, dan tekstur. Yaitu terasa manis asam dan memiliki cita
rasa akohol, aroma alkohol tercium kuat, tekstur berair, Karena dalam proses
permentasi terjadi perubahan hidrolis pati menjadi glukosa dan maltose yang
akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol
dan asam organik yang disebabkan oleh adanya jamur Saccharomyces Cerivisiae.
Pada
proses destilasi air tape singkong yang
digunakan dari 350 ml menghasilkan
destilat sebanyak 13 ml.
.
VII.
Kesimpulan
ü Pembuatan alkohol atau etanol dapat
dihasilkan dari singkong
ü Alkohol yang dihasilkan oleh tape
singkong dalah 13 ml.
ü Dari hasil percobaan terjadi perubahan rasa, bau, dan tekstur
setelah difermentasi.
VIII.
Daftar
Pustaka
http://abynoel.wordpress.com/2008/08/15/bioteknologi/ (Diunduh pada tanggal 19 Septemeber 2012
pukul 20:00 wib)
http://blog.mooiewinkel.com/cara-membuat-tape-singkong/
(Diunduh pada tanggal 19 September 2012 pukul 20.05 wib)
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/DIANA_ROCHINTANIAWATI/BIOLOGY_TERAPAN/PEMBUATAN_RAGI_TAPE_%26_TAPE.pdf
(Diunduh pada tanggal 19 september 2012 pukul 20:35 wib)
http://gradienfmipaunib.files.wordpress.com/2008/07/teja.pdf
(diunduh pada tanggal 19 September 2012 pukul 19:56 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar